Rabu, 07 April 2010

MULTI EFEK EKONOMI INDUSTRI HASIL TEMBAKAU KABUPATEN TEMANGGUNG

Dwi Putro

Dinas Perindagkop dan UMKM Kab. Temanggung


Industri Hasil Tembakau atau industri pengolahan tembakau (rajangan) Kabupaten Temanggung mempunyai peran penting dalam pertumbuhan perekonomian daerah. Keberadaan jenis industri ini didukung dengan sumber daya alam yang memadai, yaitu Kabupaten Temanggung mempunyai sifat morfologi dataran tinggi dan dataran rendah. Sebagian besar jenis tanah latosol coklat dan latosol merah kekuningan yang subur, didukung suhu udara berkisar 20 – 30 0c yang cocok untuk budidaya tanaman tembakau.

Dalam situasi ekonomi yang berfluktuasi, industri hasil tembakau mampu bertahan, bahkan mampu memberi sumbangan yang cukup dominan. Dalam pengembangannya, aspek ekonomi masih menjadi pertimbangan utama, karena jenis industri ini mempunyai multi efek ekonomi yang tidak dapat diabaikan. Multi efek ekonomi yang tidak dapat diabaikan, yaitu keberadaannya berpengaruh terhadap pertumbuhan jenis industri lainnnya, termasuk jasa, penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja.

Menurut teori, salah satu tujuan pembangunan adalah, pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan penciptaan lapangan kerja. Oleh sebab itu multi efek ekonomi industri hasil tembakau dapat dianggap sebagai fenomena terbaik untuk memperkecil jumlah pengangguran. Multi efek ekonomi dan fenomena ini hendaknya menjadi strategi orientasi kebijakan, bahwa pertembakauan yang sebagian besar diusahakan oleh petani di pedesaan lebih dapat mengatasi kesempatan kerja. Lebih dari itu pertembakauan dapat menstimulasi pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.

Sekarang yang diperlukan adalah prioritas dari pemenuhan kebutuhan pembangunan di pedesaan sebagai penghasil tembakau. Pedesaan sebagai penyumbang pertumbuhan, hendaknya diberi kesempatan menikmati dan menerima hasil- hasil pembangunan yang mendukung produksi tembakau. Kebijakan mengenai pertembakauan hendaknya bepihak pada kepentingan petani. Regulasi dalam bentuk apapun harus memusatkan pada penciptaan iklim usaha yang kondusif dan melindungi semua pihak.

Efek pertumbuhan

Efek pertumbuhan industri hasil tembakau akan mempengaruhi pertumbuhan jenis industri yang terkait langsung dan tidak langsung. Jenis industri yang terkait langsung yaitu, industri keranjang tembakau, rigen (alat jemur), dan industri mesin perajang tembakau. Sedangkan jenis industri lainnya yang juga mendapat pengaruh walaupun tidak terkait langsung meliputi, kelompok industri pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, logam dan elektronika serta kerajinan. Jenis- jenis industri ini akan menerima dampak positif, yaitu aktifitas akan bergerak manakala industri hasil tembakau meningkat. Peningkatan ini dialami tidak saja saat panen, tapi saat petani mulai menggarap lahan, menanam, memelihara dan mengolah. Sebab pada aras ini sektor riil sudah mulai bergerak.

Pada sektor perdagangan pengaruh positif juga dialami oleh pedagang formal dan informal, seperti pedagang kaki lima dan pedagang asongan. Pedagang informal sebagai kelompok marjinal, yang jumlahnya relatif banyak, akan mengalami peningkatan omzet pemasaran. Saat ini, karena kesempatan kerja masih menjadi masalah besar yang perlu dipecahkan oleh pemerintah, maka pedagang informal menjadi modal dasar. Ciri- ciri sektor informal adalah padat karya, teknologi sederhana, kualifikasi tenaga kerja rendah, tidak ada jaminan usaha dan tidak terlindungi hukum. Berdasarkan ciri tersebut maka sektor informal perlu dilindungi keberadaannya.

Pada sektor jasa, yang menerima dampak dari peningkatan industri hasil tembakau yaitu, pada usaha perbengkelan, angkutan, dan ritel. Termasuk juga sektor pariwisata dan kelompok industri kreatif akan meningkat kegiatannya, seperti misalnya seni pertunjukan, kerajinan, percetakan, layanan komputer dan piranti lunak lainnya. Ini semua dapat terjadi karena pada saat industri hasil tembakau bergerak, daya beli masyarakat akan meningkat.

Potensi ekonomi yang mendapat pengaruh positif dari peningkatan industri hasil tembakau, sebagai berikut:

1. Potensi lahan dan produksi tembakau Tahun 2009

- Luas Lahan : 11.440 Ha

- Produksi : 5.012,43 ton

(Sumber: Temanggung Dalam Angka Tahun 2009)

2. Potensi industri hasil tembakau Tahun 2009

- Jumlah Unit Usaha : 3.224

- Jumlah Tenaga Kerja : 23.031

3. Potensi industri terkait langsung

No.

Jenis Industri

Jumlah Unit Usaha

Jumlah Tenaga kerja

1.

Keranjang Tembakau dan Rigen

3.505

9.758

2.

Mesin / Alat Perajang Tembakau

37

110

4. Potensi Industri tidak terkait langsung

No.

Kelompok Industri

Jumlah Unit Usaha

Jumlah Tenaga Kerja

1.

Pangan

8.338

35.617

2.

Sandang

330

597

3.

Kimia dan Bahan Bangunan

1.573

7.600

4.

Logam dan elektronika

142

383

5.

Kerajinan

1.262

2.829

5. Potensi Pedagang formal dan informal

- Jumlah pedagang : 14.079

- Asumsi jumlah tenaga kerja : 28.158

Tidak ada komentar: