Minggu, 08 Juni 2008

KOMPETISI BRANDING PADA INDUSTRI

Dwi Putro
Dinas Perindag Kab. Temanggung

Sekarang arah pengembangan industri sudah berubah pada orientasi keunggulan kompetitif. Pada keunggulan kompetitif, industri dituntut tidak saja mampu berkompetisi dan mempunyai daya saing kuat, tetapi juga dituntut lebih berkualitas dan profesional. Tuntutan ini semakin mendesak sebab pertumbuhan industri dengan berbagai jenis produknya semakin beragam. Pada tingkat keragaman tertentu produk yang dipasarkan akan banyak menghadapi persaingan.

Dengan semakin banyaknya persaingan maka perlu diciptakan branding pada suatu produk atau komoditi. Branding atau brand adalah pemberian merk pada produk. Namun pengertian branding lebih populer diartikan bukan hanya sekedar memberi merk , tetapi lebih dari itu , yaitu suatu usaha menciptakan ide dan reputasi yang ada pada sebuah produk. Brand adalah sesuatu yang berhubungan dengan penciptaan hubungan emosional pada konsumen . Konsumen akan percaya pada keunggulan produk karena produk mempunyai brand. Oleh karena itu brand yang diciptakan diharapkan dapat menjadikan produk lebih kompetitif. Dan brand sekaligus dapat juga menjadi simbol kultural perusahaan atau industri dimana produk itu diproses .

Sistem Branding
Pada saat ini kebutuhan penerapan sistem branding sudah semakin mendesak. Dan sistem branding ini dapat diterapkan pada semua sektor ekonomi misalnya industri, perdagangan, perbankan, dan jasa lainnya. Bahkan pada pelayanan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah-pun dapat pula menerapkan sistem branding ini , misalnya layanan perijinan, kesehatan dan administrasi lainnya.

Sistem branding pada produk industri dimulai dengan pemberian nama merk, logo, packaging sampai pada pembuatan website yang diterapkan secara konsisten. Cara yang paling mudah dalam sistem branding dapat dimulai dengan menciptakan nama merk atau logo yang jelas dan sederhana. Membuat logo berhubungan dengan desain, oleh karena itu logo harus mudah diingat , unik dan penuh arti. Desain logo yang baik terkesan tidak rumit dan sederhana. Logo adalah awal dari brand secara visual, maka dari itu harus diciptakan sebaik mungkin.

Contoh sederhana dapat kita lihat pada merk- merk produk yang sudah terkenal , misalnya logo NIKE, Coca Cola, dan sebagainya, dibuat sangat sederhana, tetapi mempunyai dampak identitas yang kuat sehingga akan selalu diingat oleh konsumen sepanjang masa.

Logo tidak saja diciptakan untuk perusahaan besar, industri kecil-pun dapat menciptakan logo. Dan logo tidak saja dibuat untuk perusahaan atau produk perorangan tetapi juga dapat dibuat untuk produk masal yang diproduksi pada sentra industri. Dan logo dapat pula bersifat kedaerahan misalnya, RILIEF TEMANGGUNG berSENYUM , atau KOPI BUBUK temanggung.

Packaging
Setelah pemberian nama merk dan logo, proses selanjutnya adalah packaging. Packaging adalah proses pengemasan atau pengepakan pada produk. Di dalam industri dikenal ada dua macam kemasan yaitu wadah utama atau wadah yang langsung berhubungan ( bersentuhan ) dengan produk , dan wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan produk.

Biasanya wadah utama digunakan untuk mengemas produk makanan, atau produk lainnya yang karena sifatnya sehingga memerlukan wadah utama. Contoh wadah utama misalnya kaleng, botol, plastik atau kertas. Sedangkan contoh wadah kedua misalnya kotak kayu, kotak karton dan sebagainya. Wadah utama harus bersifat tidak beracun, harus melindungi bahan dari kontaminasi, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi pengaruh sinar matahari , tahan terhadap tekanan dan benturan.

Pengemasan produk tertentu kadang- kadang tidak memerlukan wadah utama misalnya kerajinan kayu, kerajinan bambu, rilief tembaga, gerabah tanah dan sebagainya. Produk jenis ini apabila akan dikemas cukup dibungkus di dalam wadah kedua, misalnya di dalam kotak kayu atau karton yang bertujuan untuk mengamankan produk dari lecet dan memudahkan dalam pengangkutan.

Tentunya dalam sistem branding , semua produk yang akan dipasarkan dikemas dalam kemasan yang telah diberi nama merk dan logo yang mengkomunikasikan pesan untuk dilihat, dirasakan , di-imajinasikan, dan akhirnya dibeli oleh konsumen.

1 komentar:

utopia mengatakan...

luar biasa...