Minggu, 08 Juni 2008

KEUNGGULAN KOMPETISI BUKAN KOMPARASI

Dewasa ini tekanan modernitas disemua sektor ekonomi semakin tajam, termasuk pada sektor industri. Karena tekanan yang semakin tajam itu, arah pengembangan industri harus berubah pada orientasi keunggulan kompetitif, dan bukan komparatif. Pada keunggulan kompetitif, industri dituntut tidak saja mampu berkompetisi dan mempunyai daya saing yang kuat , tetapi juga dituntut lebih efisien , berkualitas dan profesional. Tuntutan ini semakin mendesak, sebab perkembangan dunia telah diwarnai kondisi globalisasi perdagangan dan integrasi ekonomi , khususnya dibidang investasi, produksi dan pemasaran.

Pada keadaan ini, sistim perdagangn bebas akan semakin terbuka, dimulai sejak terbentuknya kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) , yang mengharuskan setiap aktifitas usaha bebas dari proteksi , non diskriminasi, dan persaingan sehat. Fenomena ini akan terus berlanjut dengan semakin intensifnya terbentuk kelompok kerjasama ekonomi dan perdagangan yang didasarkan pada suatu kawasan tertentu antara lain, kawasan kerjasana perdagangan bebas ASEAN (AFTA) tahun 2003, dan kawasan ekonomi Asia Pasifik (APEC) tahun 2010. Pada keadaan ini intensitas persaingan sehat akan diwarnai dengan perebutan pasar yang semakin tajam pada semua segmentasi. Dalam perebutan pasar ini, aspek harga pada tingkat produksi akan terus dibiarkan tertekan dan margin keuntungan usaha akan semakin diperkecil. Dengan tujuan agar usaha produksi dapat lebih kompetitif

Keadaan yang kompetetif ini hanya akan dapat dihadapi oleh industri yang tangguh , efesien dan berdaya saing tinggi. Oleh sebab itu isu keunggulan kompetitif hendaknya menjadi prioritas dalam menentukan arah pengembangan industri nasional termasuk di Kabupaten Temanggung.

Fokus Pengembangan

Dalam keunggulan kompetitif ada 2 ( dua ) fokus yang harus dikembangkan yaitu, teknologi (hard ware) dan tenaga ahli (soft ware). Ini diperlukan karena pada masa mendatang, dan sekarang sudah terasa, produk- produk yang mampu bersaing adalah produk- produk yang mempunyai muatan keunggulan kompeteitif itu, dan bukan sekedar keunggulan komparatif yang hanya mengandalkan murahnya tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku semata.

Pada pengembangan teknologi , arahnya adalah padat teknologi tepat guna. Sedangkan pada pengembangan tenaga ahli, arahnya pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pengembangan teknologi yang dapat dilakukan ialah, penerapan dan penguasaan teknologi, meliputi studi teknis, opersional dan perawatan, serta rancang bangun dan perekayasaan. Sedangkan pengembangan tenaga ahli yang dapat dilalukan ialah peningkatan skill, meliputi magang, studi banding, studi kelayakan, teknologi produksi, kewiraswastaan, manajemen mutu, pemasaran dan organisasi.

Sedangkan dalam menentukan strategi pengembangan, dapat menggunakan pola kemitraan. Atau dapat pula menggunakan cara yang sekarang telah menjadi model yaitu, pengembangan industri dengan pendekatan klaster.



Dwi Putro
Dinas Perindag Kab. Temanggung

Tidak ada komentar: